Masa Depan Sumut

MEDAN - Pemilihan Umum Kepala Daerah Sumatera Utara (Pilkada Sumut) yang akan menentukan gubernur dan wakil gubernur periode 2013-2018 akan berlangsung 7 Maret mendatang. Para pasangan peserta saat ini sedang berjuang semasa kampanye resmi.

Satu hari menjelang hari pencoblosan, Ketua Dewan Pakar Lembaga Pemantau Pemilu dan Pemerintahan Sumatera Utara (LP3SU), Avian Tumengkol, mengingatkan masyarakat Sumut agar memilih pasangan pemimpin mendatang dengan cermat. "Dan yang terpenting, masyarakat harus betul-betul memilih dengan hati nurani. Jangan pilih sosok tertentu karena dapat imbalan, tapi pilih lah pasangan yang secara realistis mampu melakukan perubahan-perubahan yang menguntungkan kita semua," kata Avian di Medan, Rabu (6/3).

Kata Avian, jika suatu daerah ingin maju dan berkembang, perilaku pemilih dalam pemilu harus ada perubahan. Maysarakat pemilih, menurutnya, harus sungguh-sungguh memilih tanpa pengaruh apa pun tapi murni dari hati nurani. "Jangan hanya karena kita dikasih sembako atau uang atau mungkin menjanjikan jabatan nantinya, kita pilih calon (gubernur, red) itu. Apakah mereka akan ingat sama kita nanti kalau terpilih? Apa jaminannya kita pasti dapat jabatan yang dijanjikan? Dan apakah memang calon itulah yang terbaik?"

Selain itu, Avian juga mengimbau media massa juga perlu melakukan analisa jurnalistik yang objektif. "Redaksi media massa sangat menentukan dalam membentuk opini publik. Oleh karena itu, media harus bisa melakukan analisa yang memunculkan sosok yang ideal dan paling pantas untuk memimpin daerah yang bersangkutan. Nah, setelah itu biarlah masyarakat yang memilih," kata wartawan senior itu.

Ketika ditanya siapa yang paling pantas memimpin Sumut periode 2013-2018, Avian berpendapat bahwa yang dibutuhkan Sumut saat ini adalah sosok yang tegas dan punya nilai-nilai idealisme yang kuat. "Sumut perlu sosok yang berpengalaman dan teruji. Orang yang mampu mengatasi persoalan-persoalan di Sumut ini yang tidak mudah diatasi. Secara pribadi, saya menilai Chairuman Harahap memenuhi kriteria khusus itu, tentu itu pendapat pribadi saya. Beliau aparat hukum senior, doktor ilmu hukum, legislator berpengalaman yang dikenal kritis dan berpengaruh di lingkungan DPR. Sebagai Ketua Komisi II, kasus Andi Nurpati soal surat palsu hampir terungkap, juga anggota Komisi III DPR, sangat berperan dalam banyak kasus besar. Pak Chairuman sukses sebagai Ketua Panja Mafia Pemilu, dan anggota Timwas Century," Avian mengingatkan.

Calon-calon lain juga bagus-bagus tapi secara pengalaman dan kemampuan, saya nilai Chairuman mengartikulasi sosok yang paling tepat. Beliau juga punya pendidikan intelijen," katanya lagi.