KEHIDUPAN mahasiswa memang selalu menarik untuk
dibicarakan. Sebagai intelektual muda dan calon pemimpin bangsa,
mahasiswa dituntut untuk bisa bertanggung jawab terutama terhadap diri
sendiri. Tentu masa perkuliahan adalah tempat mereka menempa diri untuk
menjadi insan yang diharapkan bangsa ini nantinya. Dan pada saatnya
nanti, dia bukan hanya bertanggung jawab pada diri sendiri, melainkan
untuk Bumi Pertiwi ini.
Masa-masa kuliah memang sangat menggiurkan untuk melakukan banyak hal
yang kita sukai. Dari hal yang positif sampai yang negatif. Ditambah
lagi dengan kebebasan yang diberikan orangtua kepada anaknya yang
menyandang status mahasiswa, kita mendapat tanggung jawab untuk
menentukan kehidupan sendiri. Walaupun demikian, mahasiswa masih meminta
uang jajan kepada orangtua. Kebanyakan mahasiswa tentu tidak diberi
uang jajan harian atau mingguan, melainkan secara bulanan. Kondisi ini
menuntut mahasiswa harus pintar mengelola keuangannya.
Bagi mahasiswa yang masih tinggal dengan orangtuanya, hal di atas tidak
terlalu bermasalah. Karena walaupun uang jajannya habis sebelum akhir
bulan, dia masih bisa sarapan dan makan malam di rumah dan membawa bekal
ke kampus. Namun berbeda dengan mahasiswa yang ngekos nan
jauh dari rumah. Ketika uang jajannya habis sebelum akhir bulan, maka
dia harus memutar otak untuk bisa bertahan di hari-hari terakhir bulan
tersebut. Maka tak heran kalau ada yang mengatakan “Anak kos eksis di
awal bulan, miris di akhir bulan.”
Sebagai anak kos, saya juga mengalami hal serupa. Sebagai mahasiswa
tentunya saya harus berpikir agar masalah tersebut tidak selalu menempa
saya setiap bulan. Salah satu solusi yang saya coba adalah memperbaiki
manajemen keuangan. Hal yang saya lakukan untuk memperbaiki manajement
keuangan itu, setiap malam hari saya mencatat semua pengeluaran dan
untuk apa saja pengeluaran di hari itu. Pengeluaran sekecil apa pun saya
catat. Dan di akhir bulan saya evaluasi pengeluaran apa saja yang tidak
terlalu penting. Lalu di bulan berikutnya, pengeluaran tersebut
dialokasikan kepada hal-hal yang lebih penting. Evaluasi juga tidak
harus menunggu satu bulan, jika pengeluaran kita di satu hari terlalu
banyak, maka hari berikutnya harus bisa meminimalkan pengeluaran agar
keuangan kita tetap stabil sampai akhir bulan.
Memang tidak mudah untuk melakukan hal yang saya lakukan di atas.
Apalagi bagi para mahasiswa super sibuk dengan sejuta kegiatan. Tapi
saya yakin, sesibuk apa pun kita, kalau kita mau melakukan, pasti bisa.
Karena untuk menulis pengeluaran setiap hari, hanya membutuhkan waktu
paling lama dua hingga empat menit saja. Karena zaman sudah canggih,
kita bisa saja menulis pengeluaran kita di gadget yang
kita punya. Dan itu bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun. Seperti
saat menunggu sesuatu atau sedang mengantre. Pokoknya semua mahasiswa
pasti bisa, kok, kalau mereka mau. Selain menjaga keuangan kita tetap
stabil sampai akhir bulan, kita juga sekalian belajar mengelola
keuangan. Tentunya bisa bermanfaat suatu saat nanti.
Adam Maulana Malik Ibrahim
Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Menjaga Kestabilan Uang Jajan
Maybe you are interested in reading this!
ABOUT AUTHOR
I know life is tough laughter, and the tears came and went until I was do not know when, sadly it comes and laughter when it came

Author : Mr. Lubis
Setelah anda membaca artikel berjudul Menjaga Kestabilan Uang Jajan jika ingin menyalin (copy-paste) artikel ini, sertakan link dibawah ini sebagai sumbernya :
Labels:
Mahasiswa
Tuesday, March 5, 2013


Terbang Ke Eropa
London - Saat berlibur ke negeri orang, tentunya traveler harus menyiapkan berbagai perlengkBerkunjung Ke Eropa
Traveling ke Eropa berarti Anda akan mengunjungi tempat yang sangat lain dari Asia. OleLiburan Ke Eropa
Eropa di mata traveler Indonesia adalah kota tua dan antik, perkebunan anggur nanVisa Schengen
Liburan ke Eropa, jangan lupa membawa Visa Schengen. Inilah 'benda sakti' yang memudahkanCamilan Khas Eropa
Traveling ke Eropa, tak afdol kalau belum mencicipi aneka kulinernya. Beda neg