TENTU kita semua tidak asing lagi mengenai apa itu
Milineum Developmental Goals (MDG’s). MDG’s adalah target yang
diharapkan terwujud pada 2015 yang ditetapkan oleh United Nation (UN)
pada 2000 lalu. Indonesia adalah salah satu negara yang menyepakati
pencapaian MDG’s tersebut.
Laporan dari website resmi Bapennas tahun 2010 menyebutkan
pencapai MDG’s rata-rata masih dalam upaya menuju pemenuhan target yang
ditetapkan tahun 2014. Beberapa target telah terwujud, sebagian masih on track,
dan beberapa menunjukkan kecenderungan kemajuan yang baik namun masih
memerlukan kerja keras untuk mencapai sasaran yang ditetapkan pada 2015.
Ada dua hal yang patut kita bangsa ini sikapi dalam memenuhi target
tersebut. Pertama, apresiasi, dan yang kedua kewajiban bekerja keras
bagi seluruh pihak. Apresiasi atas upaya keras dari kinerja masyarakat
bangsa Indonesia dan pemerintah untuk memenuhi target-target tersebut
yang memberikan hasil cukup signifikan. Antara lain adanya beberapa
kategori pemenuhan MDG’s yang telah terwujud, seperti penurunan proporsi
penduduk yang memiliki penghasilan kurang dari USD1 per hari, angka
kejadian penyakit Tuberculosis, serta kesetaraan gender.
Beberapa yang masih menjadi pekerjaan rumah kita bersama antara lain
adalah kemiskinan, angka kematian ibu dan jumlah penderita HIV serta
tingkat emisi gas rumah kaca yang tinggi menurut laporan Bappenas
(2010). Garis kemiskinan dari 13,3% (2010) harus diturunkan menjadi
delapan hingga 10 persen pada 2014 menurut target MDG’s. Angka kematian
ibu yang masih dalam angka 228 per 100 ribu kelahiran pada 2007
ditargetkan 102 per 100 ribu kelahiran. Ini merupakan angka yang masih
sangat memerlukan upaya keras, mengingat kita harus menurunkan sekira
100 kematian per 100 ribu kelahiran. Jumlah penderita HIV justru
meningkat serta tingkat emisi gas rumah kaca masih tinggi.
Jika saat ujian kita mengenal sistem kebut semalam alias SKS, maka kini
saatnya kita melakukan Sistem Kebut Setahun (SKS) dalam mengejar
target-target MDG’s. Waktu satu tahun merupakan waktu yang masih cukup
untuk mengejar target-target MDG’s apabila semua pihak bekerjasama dalam
mewujudkannya. Suksesnya mewujudkan target MDG’s bukan hanya tanggung
jawab pemerintah, akan tetapi merupakan tanggung jawab seluruh bangsa
Indonesia, tak terkecuali kita sebagai mahasiswa.
Banyak hal yang mampu kita lakukan, beberapa alternatif. Misalnya dalam
mengurangi jumlah HIV kita mengkampanyekan anti HIV, meningkatkan
kepedulian terhadap ODHA, menghindari berbagai bentuk risk factor
HIV (rokok, narkoba, dll). Upaya mengurangi angka kematian maternal
misalnya dengan ikut menyukseskan jaminan persalinan (Jampersal),
mengedukasi masyarakat akan adanya Jampersal, ikut menyuarakan
pentingnya antenatal care (Layanan Kesehatan Ibu dan
Anak), serta menyukseskan program KB. Mengurangi emisi gas misalnya
dapat kita mulai dari kehidupan kita sehari-hari, seperti mengurangi
pemakaian kendaraan bermotor ke kampus, penghijauan kampus, mengurangi
jumlah plastik, dll.
Wujudkan Target MDG’s!
Ruli Aulia
Mahasiswa Pendidikan Dokter
Universitas Gadjah Mada (UGM)
Peserta PPSDMS Regional III Putri
Mengejar MDG's dengan SKS
Maybe you are interested in reading this!
ABOUT AUTHOR
I know life is tough laughter, and the tears came and went until I was do not know when, sadly it comes and laughter when it came

Author : Mr. Lubis
Setelah anda membaca artikel berjudul Mengejar MDG's dengan SKS jika ingin menyalin (copy-paste) artikel ini, sertakan link dibawah ini sebagai sumbernya :
Labels:
Mahasiswa
Thursday, February 28, 2013


Terbang Ke Eropa
London - Saat berlibur ke negeri orang, tentunya traveler harus menyiapkan berbagai perlengkBerkunjung Ke Eropa
Traveling ke Eropa berarti Anda akan mengunjungi tempat yang sangat lain dari Asia. OleLiburan Ke Eropa
Eropa di mata traveler Indonesia adalah kota tua dan antik, perkebunan anggur nanVisa Schengen
Liburan ke Eropa, jangan lupa membawa Visa Schengen. Inilah 'benda sakti' yang memudahkanCamilan Khas Eropa
Traveling ke Eropa, tak afdol kalau belum mencicipi aneka kulinernya. Beda neg