Namun saat ini, sangat benar-benar ingin mengeluhkan diri, sekaligus mencoba untuk memotivasi. Walau sebenarnya kata-kata tak lagi mempan memompa semangat ini untuk bangkit dan berdiri. Namun, kalau bukan diri sendiri, kepada siapa lagi kita percaya bahwa akan ada saatnya Tuhan memberikan jalan keluarnya. Tak perlu berharap banyak pada manusia, karna kitalah penentu kebaikan dan segala pemecah permasalahan, tentunya dengan izin-Nya...
Yang dibelakang bukan berarti tidak bisa menjadi yang terdepan. Cukup menancap 'gas' dan konsistensi semangat untuk mengejar ketertinggalan...
Aku merasa, saat ini posisiku sedang terbelakang. Kadang mencoba melihat sekeliling dan kawan, sungguh mereka telah jauh melampauiku. Mungkin ini bukan jalanku, namun aku harus tetap berjalan pada jalan itu. Berjuang hingga akhir, hingga sampai di persimpangan. Setelah ada pilihan jalan, rasanya ingin memutar kendaliku dan berlari pada jalan yang aku impikan. Saat ini, hanya mampu berjuang, bertahan hingga sampai di persimpangan...
Suatu saat takdir akan memaksa kita untuk menyerah padaNya. Di sela ikhtiar, hanya mampu berdo'a, semoga keajaiban akan tiba....
Menyerah memang bukan pilihan. Walau semangat telah runtuh, walau kaki menapak, walau raga tak mampu berdiri, namun masih ada satu hal bagi 'pecundang' untuk melakukan usaha. Berdo'a. Begitulah, kita dipaksa untuk pasrah oleh keadaan, ketika memang tak ada lagi hal yang mampu kita lakukan....
Jalan ini semakin terlihat terjal, berkabut, jauh berujung... Aku terus tergopoh walau tak melihat pencerahan Terseok, lunglai dalam kegelapan.. Meraba dalam ketidakpastian... Lalu hanya sebatas lilin kecil, yang suatu saat mungkin akan padam